Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bedah buku/novel merupakan diskusi yang membicarakan seputar isi buku/novel. Bedahbuku/novel juga dapat diartikan sebagai suatu ajang untuk memperkenalkan isi buku/novel kepada calon pembacanya secara singkat. Sehingga, bedah buku/novel ini tidak hanya melulu membahas mengenai isi buku saja. Akan tetapi, bedah buku/novel ini juga berfokus pada latar belakang penulis mengapa mereka menuliskan tema tersebut dan apa tujuan dari penulisan buku/novel tersebut. Termasuk juga alasan mengapa penulis membuat buku/novel dan apa inspirasi yang mendorong penulis tersebut menulis buku/novel yang diterbitkannya.
Pembelajaran Teks Tanggapan diarahkan oleh seorang guru untuk menanggapi sebuah novel kepada siswanya kelas IX. Siswa diajak untuk menelusuri novel novel yang telah dibaca siswa kemudian memilih salah satu novel yang sangat menarik bagi siswa. Sebab, pada umumnya siswa kelas IX 1 sudah menamatkan beberapa novel pilihan bahkan mereka juga membaca novel di wattpad.
Pada pembelajaran menanggapi novel ini, guru mengajak siswa memahami lebih dalam isi novel kemudian diarahkan kepada pemberian opini terhadap isi novel yang dipahami siswa. Di sinilah guru berperan untuk mengajak menilai sebuah novel, kelebihan sebuah novel, kekurangannya serta nilai nilai menonjol terkandung dalam sebuah novel.
Memang, masih ada beberapa siswa yang belum bisa mengomentari sebuah novel, baru sekadar menceritakan alur novel secara runut. Di sinilah letak kepiawaian juri untuk mengupas isi novel dengan mengajukan pertanyaan kepada peresensi. Kepiawaian juri menguji para peresensi dan menilai cara siswa mengupas dengan tajam isi novel. Di situlah letak penilaian juri kepada peserta yang tepat beradu argumen dengan juri.
Bedah Novel yang diikuti 32 orang siswa kemudian masuk babak final sebanyak 14 orang dan 5 orang terbaik. Sementara juri terdiri dari 4 orang, 1 juri undangan Muhammad Subhan, juri dari sekolah Bapak Ermiyanto, S.PdI, Ibu Lidya Gusti, S.Pd dan Ibu Wulandari, M.Pd.
"Bedah Novel ini merupakan Icon sekolah ini, yang merupakan Sekolah Literasi di Kota Padang Panjang ini," begitu kata Kepala SMPN 4 Padang Panjang, Ibu Leli Suarni, M.Pd.
Turut hadir membuka acara Bapak Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang diwakilkan oleh Bapak Naufal Jerri, M.Kom dan Pengawas Kota Padang Panjang, Bapak Zulkifli, M.Pd, serta Kepala SMPN 4 Padang Panjang, Ibu Leli Suarni, M.Pd.
Acara dikordinasi oleh guru Bahasa Indonesia: Ibu Lidya Gusti, S.Pd, Ibu Wulandari, M.Pd, Ibu Suci Adetya Eka Putri, S.Pd, Ibu Nola Nofalinda, S.Pd, Ibu Septi Komala Sari, M.Pd. Serta koordinator acara Wakil Kurikulum SMPN 4 Padang Panjang, Ibu Yessi Novita, S.Pd, tim desain Bapak Joni Fitra, S.Pd serta dokumentasi Sandra Indrawati, S.Sos.